Kisah Nabi Adam AS, Manusia yang Pertama Menempati Bumi


Bagi orang yang beragama Islam wajib hukumnya untuk mempercayai adanya nabi dan rasul, yang merupakan salah satu rukun iman. Salah satunya adalah Nabi Adam Alaihis Salam sebagai manusia pertama ciptaan Allah. Kisah Nabi Adam AS tentu saja menjadi salah satu cerita yang sering didengar terutama oleh umat muslim.

Sebelum Penciptaan Nabi Adam

Allah telah menciptakan langit dan bumi beserta seluruh isinya jauh sebelum penciptaan Nabi Adam . Selain itu Allah juga menciptakan Malaikat dari cahaya sebagai makhluk yang taat kepada-Nya. Malaikat Allah memiliki akal namun tidak memiliki nafsu dan tidak berjenis kelamin.

Selain itu Allah menciptakan Jin dari api dan berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Ada Jin yang patuh kepada Allah, ada pula Jin yang tidak patuh yang sering disebut setan atau Iblis. Setan sangatlah ingkar kepada Allah dan senantiasa menggoda manusia agar meninggalkan Allah sehingga terjerumus bersama mereka.

Penciptaan Nabi Adam AS

Allah memberitahukan kepada para Malaikat bahwa akan menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi. Malaikat mengkhawatirkan bahwa manusia hanya akan merusak bumi. Penciptaan Nabi Adam terdapat di dalam Al Qur’an surat Al Baqarah: 30.

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ – ٣٠

Nabi Adam AS diciptakan dari tanah liat dan lumpur hitam. Allah meniupkan ruh sehingga bisa hidup seperti manusia pada saat ini. Allah memberikan akal, nafsu, dan berbagai ilmu kepada Nabi Adam. Hal tersebut merupakan keistimewaan manusia daripada makhluk Allah lainnya.

Kemudian Allah memerintahkan Malaikat, Jin, dan Iblis untuk bersujud kepada Nabi Adam sebagai bentuk hormat. Malaikat dan Jin yang taat dengan taat mematuhi apa yang diperintahkan Allah. Akan tetapi Iblis menolak dan tidak mau mematuhi perintah Allah.

Iblis menyombongkan diri dan menganggap merekalah yang sempurna sehingga tidak mau bersujud untuk Nabi Adam. Allah kemudian mengusir Iblis dari surga, namun Iblis memiliki satu permintaan. Iblis memohon agar dibiarkan hidup hingga hari kiamat dan bertekad untuk membelenggu Nabi Adam serta keturunannya agar membuat dosa.

Nabi Adam Tinggal di Surga

Kisah Nabi Adam AS berlanjut dengan beliau tinggal di surga dan mengetahui berbagai nama benda seperti yang ada di bumi. Surga menjadi tempat tinggal yang nyaman dan damai bagi Nabi Adam. Namun Nabi Adam merasakan kesepian karena tidak memiliki pasangan seperti penghuni surga lain.

Allah kemudian menciptakan manusia lain sebagai teman dan pasangan Nabi Adam. Saat Nabi Adam tidur, Allah mengambil satu tulang rusuk beliau untuk menciptakan manusia berjenis kelamin perempuan. Dari kisah Nabi Adam AS ini banyak sekali orang menggunakannya sebagai perumpamaan yang romantis.

Manusia berjenis kelamin perempuan tersebut memiliki nama Hawa. Nabi Adam merasa senang karena memiliki teman dan pasangan hidup sehingga tidak kesepian lagi. Allah memberikan keleluasaan bagi Nabi Adam dan Hawa untuk menikmati kehidupan di surga asalkan menghindari satu pohon terlarang.

Pohon tersebut merupakan pohon dari buah khuldi. Iblis yang memang memiliki perangai buruk berusaha menghasut Adam dan Hawa untuk melanggar perintah Allah. Beberapa kali hasutan dari Iblis hanya menghasilkan penolakan.

Tetapi karena bisikan Iblis secara terus menerus, Adam dan Hawa terlena dan melanggar perintah Allah. Keduanya memetik dan memakan buah khuldi tersebut. Kemudian Adam dan Hawa merasa menyesal dan aurat keduanya terbuka.

Adam dan Hawa merasa bingung dan berjalan mondar-mandir sambil memanfaatkan daun-daun surga untuk menutup aurat. Adam dan Hawa meminta ampunan kepada Allah dan Allah menerima taubat keduanya. Akan tetapi Allah tetap memutuskan agar keduanya turun ke bumi.

Nabi Adam Tinggal di Bumi

Dalam kisah Nabi Adam AS, Allah juga mengusir Iblis untuk hidup di bumi. Meskipun demikian Iblis hidup di alam yang berbeda dari Adam dan Hawa. Di bumi manusia hidup dan mati atas kehendak Allah, sementara Iblis akan selalu menghasut manusia agar berbuat dosa.

Allah menurunkan Adam dan Hawa di tempat yang berbeda dengan jarak yang jauh. Perlu waktu dan perjuangan yang tidak mudah bagi keduanya hingga akhirnya saling bertemu satu sama lain. Pada saat itu belum ada manusia lain yang menghuni bumi, hanya Adam dan Hawa,

Di bumi hanya ada gunung-gunung tinggi, jurang yang terjal dan lebar, sungai, pohon besar, hutan, semak belukar, dan hewan buas. Selain itu angin, hujan, badai, petir, gempa, panas, dan berbagai keadaan alam menjadi rintangan tersendiri. Namun dengan akal dari Allah keduanya mampu mengatasi segala rintangan dan berhasil berjumpa lagi.

Allah mempertemukan Adam dan Hawa di sebuah bukit atau gunung di Jabal Rahmah di dekat Padang Arafah. Kisah Nabi Adam AS dan Siti Hawa bertemu tersebut selalu diperingati setiap tahun dengan wukuf bagi yang menjalankan ibadah haji. Bagi yang tidak sedang menjalankan ibadah haji bisa dengan berpuasa di hari Arafah.

Nabi Adam dan Hawa melanjutkan kehidupan di bumi dengan tinggal di dalam goa sebagai tempat perlindungan. Mereka mulai mengolah alam sekitar dengan akal dan kepandaian yang diberikan oleh Allah. Adam dan Hawa kemudian memiliki keturunan yang selalu lahir kembar.

Anak Nabi Adam AS

Terdapat beberapa perbedaan tentang urutan dan jumlah anak-anak dari Nabi Adam. Namun di berbagai kisah Nabi Adam AS sering disebutkan nama Qabil dan Habil. Mereka masing-masing memiliki saudara kembar perempuan.

Saudara kembar Qabil adalah Iqlima dan saudara kembar Habil adalah Labuda. Pada saat itu Allah memerintahkan Nabi Adam untuk menikahkan anak-anaknya secara silang dan tidak boleh kembarannya sendiri. Dengan demikian Qabil menikah dengan Labuda, dan Habil menikah dengan Iqlima.

Akan tetapi Qabil tidak setuju karena Labuda memiliki paras yang tidak secantik Labuda. Allah memerintahkan Habil dan Qabil untuk berkurban melalui Nabi Adam. Barang siapa yang kurbannya diterima maka akan menikah dengan Iqlima.

Pada akhirnya kurban Habil yang diterima. Qabil merasa marah dan tetap tidak ingin menikah dengan Labuda. Iblis memanfaatkan kemarahan Qabil agar berbuat buruk. Benar saja, Qabil memukul Habil yang tidak memberikan perlawanan sedikitpun dan membuatnya meninggal.

Nabi Adam Wafat

Menurut berbagai riwayat, Allah memberikan usia hingga 1000 tahun kepada Nabi Adam AS. Namun beliau menyerahkan 40 tahun dari umurnya kepada Nabi Daud karena kagum pada cahaya di tengah kedua matanya. Saat menjelang ajal Adam memerintahkan anak-anaknya untuk mengambil anggur dari surga.

Namun malaikat meminta anak-anaknya untuk kembali. Ketika Hawa melihat para malaikat, Hawa mendekati Adam dan ingin menjaganya. Namun Nabi Adam meminta Hawa untuk menjauh dan saat itulah malaikat mencabut nyawa Nabi Adam.

Dari kisah Nabi Adam AS umat manusia dapat memetik pelajaran berharga. Misalnya saja selalu menaati perintah Allah, menahan hawa nafsu, dan menjaga diri dari godaan setan. Umat muslim juga bisa meneladani perilaku taubatnya Nabi Adam AS dan mengakui kesalahan.

0 Komentar