Kisah Nabi Idris As, Seorang yang Dianugerahi Kepandaian


Jibril Radio | Jakarta - Meyakini terhadap adanya nabi dan rasul Allah SWT menjadi salah satu bagian dari Rukun Iman. Akan tetapi, tidak hanya mengimani saja, alangkah lebih baiknya jika Anda juga mengetahui kisah-kisah para nabi untuk diambil sifat keteladanan dan juga kebaikannya. Salah satunya adalah kisah Nabi Idris As yang terkenal dengan kepandaiannya.

Silsilah Nabi Idris As

Nabi Idris As merupakan generasi ke-enam dari Nabi Adam As, memiliki nama asli Akhnukh seorang putra dari Yarid bin Mihla’il bin Qinan bin Anusy bin Shiyth bin Adam As, dan ibunya bernama Asyut. Menurut kitab tafsir, Nabi Idris As hidup setelah 1000 tahun wafatnya Nabi Adam As.

Nama Idris sendiri berasal dari kata Bahasa Arab yaitu darasa yang artinya belajar. Hal ini dikarenakan Nabi Idris As gemar sekali belajar, membaca dan mempelajari kitab Allah SWT, maka dari itu tidak mengherankan bahwa beliau dikenal sebagai seorang yang memiliki kepandaian di banyak bidang ilmu pengetahuan seperti pengenalan tulisan, astronomi atau ilmu falaq, matematika, menciptakan alat-alat yang membantu pekerjaan manusia dan yang lainnya.

Kisah teladan Nabi Idris As

Tempat berdakwah Nabi Idris As diperkirakan berada di Mesir, yang mana di tempat tersebut beliau menegakkan agama Allah, memberi pengajaran tentang Tauhid, memberikan pedoman hidup bagi pengikutnya agar selamat di dunia maupun akhirat, dan juga menjalankan ibadah kepada Allah SWT. Terdapat beberapa ajaran maupun nasihat Nabi Idris As yang ditujukan untuk umatnya selama masa dakwah yang dilakukannya, ajaran tersebut diantaranya,

  1. Memerintahkan umatnya untuk berhenti menyembah api, dan digantikan dengan beribadah menyembah Allah SWT dengan disertai kesabaran.
  2. Memerintahkan umatnya untuk beramal saleh kepada Allah SWT dan juga terhadap sesama manusia.
  3. Selain itu, Nabi Idris As juga memerintahkan umatnya untuk memiliki keikhlasan dalam beribadah seperti saat menjalankan puasa, menunaikan sholat, dan berdoa kepada Allah SWT.
  4. Mengajarkan umatnya untuk tidak melakukan sumpah palsu dan melarang orang yang akan membantu orang lain yang berkaitan dengan sumpah palsu.
  5. Memberikan nasihat kepada umatnya untuk senantiasa taat kepada raja, dan tetap bersyukur atas nikmat Allah SWT.
  6. Melarang umatnya untuk memiliki sifat iri hati terhadap pencapaian dan nasib baik yang dialami orang lain.
  7. Nabi Idris As juga memerintahkan umatnya untuk hidup secara sederhana, tidak berlebihan, dan tidak terjerumus untuk memenuhi hawa nafsu yang tidak ada habisnya.
  8. Yang terakhir adalah memerintahkan umatnya untuk membagikan kenikmatan yang diperoleh dengan orang lain, sebagai salah satu bentuk rasa syukur terhadap Allah SWT.

Di dalam Al-Quran, Allah SWT menceritakan kisah Nabi Idris As kepada Rasulullah SAW dalam Surah Maryam ayat 56 dan 57 dan juga surat Al-Anbiya’ ayat 85-86.

Allah SWT berfirman

“Dan ceritakanlah Idris di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah orang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi, dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS Al-Anbiya:85-86).

“Dan Ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.”  (QS. Maryam: 56-57).

Dalam dua surat tersebut dijelaskan mengenai sifat terpuji Nabi Idris As, bahwa Nabi Idris As adalah seorang yang menyukai kebenaran atau bersikap jujur, sabar, dan memiliki martabat yang tinggi. Selain itu, beliau juga dikenal sebagai sosok yang giat dalam berdakwah, selalu bertasbih memuji nama Allah SWT, memiliki kreativitas yang tinggi, dan juga cerdas di berbagai disiplin ilmu.

Diriwayatkan bahwa Nabi Idris As juga merupakan seorang yang sangat taat beribadah baik siang dan malam, sampai-sampai Malaikat Izrail pun rindu ingin bertemu dengan beliau. Akhirnya Malaikat Maut meminta izin kepada Allah SWT untuk menemui Nabi Idris As.

Nabi Idris As terbiasa melakukan puasa sepanjang masa, dan ketika waktu berbuka tiba malaikat dari Surga akan membawakan makanan untuk dinikmati Nabi Idris As. Setelahnya beliau akan melanjutkan beribadah sepanjang malam.

Pada suatu malam, Malaikat Izrail datang membawakan makanan dari Surga untuk dinikmati oleh Nabi Idris As. Nabi pun menikmati makanannya dan menawarkan kepada malaikat, namun Malaikat Izrail tidak mau memakannya, dan Nabi tetap melanjutkan ibadahnya sepanjang malam dengan malaikat maut yang setia menunggunya hingga terbit matahari.

Setelah itu Nabi Idris As dan Malaikat Izrail melakukan perjalanan dan berkeliling melihat alam sekitar. Oleh karena tindak-tanduk Malaikat Izrail berbeda dari manusia pada umumnya, Nabi Idris As menanyakan siapa sebenarnya sosok yang bersamanya ini, barulah Nabi Idris As mengetahui bahwa beliau telah bersama dengan malaikat maut.

Kemudian Nabi Idris As memohon kepada malaikat maut untuk mencabut nyawanya, dan meminta kepada malaikat maut untuk memohonkan kepada Allah SWT untuk menghidupkannya kembali, agar Nabi Idris As dapat menyembah Allah SWT setelah merasakan sakaratul maut.

Lalu Allah SWT memberikan wahyu kepada malaikat maut untuk mencabut nyawa Nabi Idris As, maka dicabutlah nyawanya pada saat itu juga. Saat melihat Nabi Idris As dicabut nyawanya, malaikat maut menangis dan memohon kepada Allah untuk menghidupkannya kembali, maka Allah SWT kembali menghidupkan Nabi Idris As.

Setelah hidup kembali Nabi Idris As mempunyai permintaan untuk bisa melihat Neraka dan Surga, atas izin Allah SWT akkhirnya Malaikat Izrail membawanya ke dalam Neraka dan melihat semua yang diciptakan Allah SWT untuk menyiksa musuhnya. Selanjutnya Malaikat Izrail membawa Nabi Idris As ke dalam Surga.

Kemuliaan Nabi Idris As

Telah disinggung sebelumnya bahwa Nabi Idris As adalah seorang yang suka sekali belajar, maka tidak mengherankan jika namanya selalu dikaitkan dengan ilmu pengetahuan dan juga kepandaian yang harus dimiliki manusia. Sebagai rasul Allah, Nabi Idris As memiliki beberapa kemuliaan, diantaranya adalah

  1. Manusia pertama yang mengenal membaca dan menulis

Allah SWT memberikan 30 suhuf lembaran kepada Nabi Idris As yang dijadikannya sebagai petunjuk dalam kehidupan, serta menyebarkannya kepada umatnya sebagai pedoman hidup.

  1. Memiliki ilmu pengetahuan

Oleh karena kegemarannya dalam mempelajari sesuatu, membuat Nabi Idris As dapat menguasai berbagai disiplin ilmu pengetahuan serta berbegai keterampilan seperti merawat kuda, memotong dan juga menjahit baju dari kulit hewan. Tidak hanya itu, Nabi Idris As juga membagikan baju hasil jahitannya kepada fakir miskin.

  1. Sabar dan memiliki derajat yang tinggi

Dalam surah Maryam ayat 57 di atas, sudah disebutkan bahwa Nabi Idris As memiliki martabat yang tinggi. Derajat yang tinggi di sisi Allah SWT ini ditandai dengan memiliki keimanan kepada Allah SWT, meninggalkan segala sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT, serta bersungguh-sungguh menuju ketaatan kepada Allah SWT. Dalam surah Al-Anbiya ayat 85 juga disebutkan bahwa Nabi Idris As adalah sosok yang sabar.

Demikianlah Kisah Nabi Idris As beserta sifat teladannya dalam mempelajari sekaligus mengamalkan ilmu pengetahuan yang patut untuk ditiru sampai kapanpun. Semoga bermanfaat. MA

0 Komentar