Nabi Luth As dan Sodom yang LGBT

 

Sebagai umat Islam tentu kita mengimani rukun iman keempat yaitu iman kepada Nabi dan Rasul. Salah satu nabi dari 25 nabi yaitu kisah Nabi Luth As. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari perjuangan dakwah Nabi Luth di kota Sodom, Yordania. Untuk lebih lengkapnya, simak berikut.

Kisah Nabi Luth dan Kaum Sodom

Nabi Luth adalah salah satu Nabi yang masih ada saudara dengan Nabi Ibrahim. Ayah Nabi Luth bernama Hasan bin Tarikh saudara dari Nabi Ibrahim.

Nabi Luth dan Nabi Ibrahim melakukan perjalanan ke Mesir, dan mereka tinggal di sana. Untuk bertahan hidup, mereka beternak dan menanam. Hingga pada suatu hari, Nabi Luth bermaksud untuk pergi ke Yordania. Hal itu dia ungkapkan pada Nabi Ibrahim. Hasil beternak dan menanam dibagi menjadi dua. Nabi Luth pergi ke sebuah daerah yang bernama Sodom, Yodania.

Setelah sampai di Sodom, berawal kisah Nabi Luth As melihat banyak kemaksiatan yang dilakukan oleh daerah itu. Salah satu yang paling buruk adalah maraknya homoseksual di daerah itu. Masyarakat Sodom jauh dari ajaran agama. Mereka meninggal fitrah mereka sebagai perempuan dan laki-laki yang menyukai lawan jenis, mereka justru menyukai sesama jenis. Allah mengutus Nabi Luth ke Sodom untuk memperbaiki akhlaknya.

Seruan Nabi Luth untuk kembali ke jalan yang benar selalu diremehkan oleh kaum Sodom. Kaum Sodom dengan kesombongannya tidak mau mendengarkan nasihat Nabi Luth. Mereka masih saja terus melakukan perbuatan buruk homoseksual.

Nabi Luth pun sudah memperingatkan akan datang azab dan siksa jika kaum Sodom tidak mau mengubah perilakunya yang menyimpang. Dengan sombong kaum Sodom menjawab dengan menantang

 Maka Nabi Luth berdoa. “Ya, Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu.” (Al-Ankabut: 30)

Alllah mengirimkan malaikat Jibril yang menyamar menjadi 2 laki-laki tampan. Dua laki-laki tampan itu bertamu ke rumah Nabi Luth. Nabi Luth meminta istri dan anaknya merahasiakan dari masyarakat Sodom. Namun istri Nabi Luth bernama Wa’ilah justru malah membocorkannya. Hal ini karena istri Nabi Luth telah terperdaya oleh emas yang diberikan oleh seseorang agar memberitahukan tentang laki-laki tampan itu pada masyarakat Sodom.

Nabi Luth mengkhawatirkan jika kaum Sodom mengetahui dua laki-laki tampan ini, entah apa jadinya yang akan terjadi.

Kisah Nabi Luth As berlanjut. Masyarakat Sodom yang sudah mengetahui ada dua laki-laki tampan di rumah Nabi Luth segera mendatangi dan ingin memintanya dari Nabi Luth. Nabi Luth menolak, dia tidak membuka pintunya. Nabi Luth mencoba mengajak kaum Sodom untuk kembali pada fitrahnya sebagai makhluk yang benar dan meninggalkan perbuatan homoseksual yang sangat buruk.

Nabi Luth meminta kaum Sodom, untuk tidak mengganggu tamunya. Nabi bahkan menjanjikan akan mencarikan istri (wanita) yang halal untuk mereka kawini. Namun kaum Sodom menolak dengan menjawab:, bukankah Nabi Luth  sudah mengetahui, bahwa mereka tidak menyukai lawan jenis yaitu wanita.

Selantang apapun Nabi Luth dalam menyeru ke dalam kebaikan, tidak bisa mengubah kaum Sodom dalam penyimpangan seksualnya. Nabi Luth merasa tidak berdaya dalam mencegah kaumnya berbuat kerusakan dengan perilaku menyimpang mereka.

Malaikat Jibril yang menyamar menjadi dua laki-laki tampan itu, meminta Nabi Luth untuk membuka pintunya dan meninggalkannya untuk bersama kaum Sodom. Ketika pintunya dibuka, masyarakat Sodom segera berebut untuk masuk. Namun ketika masuk, satu persatu mereka mengalami buta matanya. Mata sakit dan dalam kebingungan tanpa arah dalam berjalan.

Malaikat Jibril memberitahukan bahwa azab akan datang pada waktu Subuh. Sehingga Malaikat meminta Nabi Luth untuk segera meninggalkan Sodom mala itu juga. Nabi Luthpun menuruti perkataan malaikat.

Kisah Nabi Luth Aspun membawa keluarganya menjauh dari Sodom. Semua keluarganya ikut Nabi Luth, kecuali istri Nabi Luth yang bernama Wa’ilah. Istrinya itu telah terperdaya emas dan harta sehingga berbuat ingkar. Ia telah membantu kaum Sodom untuk berbuat keburukan. Sehingga istri Nabi Luth termasuk orang yang munafik terhadap Allah. Jadi istri Nabi Luth pun ikut merasakan azab atas perbuatannya. Ia menerima azab yang pedih bersama kaum Sodom.

Kaum Sodom dan istri Nabi Luth dibinasakan. Sedangkan Nabi Luth dan kaumnya yang ikut beriman pindah ke tempat lain dan dengan perlindungan Allah SWT, melanjutkan kehidupan dan dakwahnya untuk menebarkan kebaikan.

Hikmah dari kisah Nabi Luth As

Pelajaran yang bisa diambil dari kisah Nabi Luth As adalah

  1. Jangan pernah menyalahi aturan Allah. Tidak boleh melakukan hal yang dilarang oleh Allah SWT. Kaum Sodom telah menyalahi kodrat yaitu pernikahan sesame jenis.
  2. Dari istri Nabi Luth kita juga bisa belajar jangan pernah menghianati kepercayaan orang lain. Apalagi kepercayaan dari seorang Nabi. Jangan terperdaya oleh harta dunia hingga berbuat munafik terhadap Allah. Hal ini yang dilakukan oleh istri Nabi Luth yang tidak mau bersyukur tehadap hidupnya. Istri Nabi Luth sudah menjadi istri seorang Nabi dan diperkaya oleh Nabi Luth, namun karena menginginkan emas, jadi tidak berlaku munafik di hadapan Allah SWT.
  3. Orang yang beriman akan memperoleh perlindungan dari Allah SWT.

Seperti Nabi Luth yang dilindungi dari azab yang menimpa kaum Sodom.

  1. Bertaubat sebelum azab mendekat. Karena setiap kebaikan pasti ada balasannya, berbuat dosa juga ada balasannya. Allah akan menyelamat bagi siapa yang dikehendaki, dan membinasakan siapa saja yang dikehendaki.
  2. Doa orang yang beriman apalagi Nabi seperti Nabi Luth akan dikabulkan oleh Allah SWT

Seperti doa Nabi Luth yang dikabulkan Allah SWT.

Kisah Nabi Luth As ini tidak hanya untuk masa lalu, namun juga untuk pelajaran di masa kini. Jangan pernah melegalkan pernikahan sejenis atau LGBT. Hal ini bisa disamakan dengan kaum Sodom. Perbuatan buruk ada balasannya. Jika sebuah daerah melegalkan LGBT, maka tunggu kapan azab akan datang. Jadi jangan pernah melakukan, apalagi melegalkan.

Penjelasan Logis dan Ilmiah daerah Sodom

Seperti yang bisa kita lihat pada jaman sekarang, Sodom berada di tepi sungai Yordan. Sodom ini berada di lempeng tektonik. Daerah ini berada pada zona bahaya, karena berada pada patahan antara Gunung Taurus dan Laut Merah atau disebut Laut Mati. Daerah ini rawan gempa bumi dan gunung berapi aktif.

Berdasarkan ilmiah daerah itu adalah daerah dengan kandungan garam sangat tinggi. Hal ini memungkinkan bahwa istri Nabi Luth terpapar garam karena tidak ingin meninggalkan Sodom sehingga ia menoleh pada saat terjadi peristiwa hilangnya Sodom akibat gempa bumi dan gunung berapi itu. Di sana juga merupakan daerah dengan gas metana tinggi dan mudah terbakar.

Hancurnya kota Sodom sangat logis dan ilmiah. Hal ini berhubungan dengan Laut Mati yang berada pada lempeng tektonik. Daerah ini juga mengandung banyak pasir dan lumpur. Kemungkinan saat terjadi gempa, Sodom mengalami likuifasi yang hebat hingga masuk ke dalam tanah dan terkubur dalam Laut Mati.

0 Komentar