Agar Pertolongan Allah Datang Saat Mengarungi Bahtera Rumah Tangga


Jibril Radio - Menikah adalah salah satu momen penting dalam kehidupan seorang Muslim. Namun, menjalani kehidupan rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Dalam perjalanannya, ada banyak tantangan dan cobaan yang harus dihadapi bersama pasangan. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana pertolongan Allah dapat datang saat mengarungi bahtera rumah tangga, serta bagaimana menjadikan pernikahan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Pernikahan Sebagai Ibadah

Syaikh Muhammad Amin asy-Syinqithy rahimahullah berkata, "Orang yang menikah yang dijanjikan oleh Allah Ta'ala akan diberikan kecukupan adalah yang dengan pernikahannya dia bertujuan untuk membantu ketaatan kepada Allah." (Adhwaul Bayan, jilid 6 hal. 243). Dari pernyataan ini, kita dapat memahami bahwa pernikahan yang diberkahi oleh Allah adalah pernikahan yang diniatkan untuk beribadah kepada-Nya. Dengan menjadikan pernikahan sebagai sarana ketaatan, Allah akan menurunkan pertolongan dan keberkahan dalam kehidupan rumah tangga.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar-Rum: 21)

Ayat ini menegaskan bahwa pernikahan bukan sekadar penyatuan dua insan, melainkan juga tanda kebesaran Allah. Dalam pernikahan, Allah menciptakan rasa kasih sayang dan ketenangan bagi pasangan, yang menjadi modal utama dalam menghadapi berbagai tantangan.

Menjadikan Allah Sebagai Tujuan Utama

Rumah tangga yang diridhoi Allah adalah rumah tangga yang menjadikan-Nya sebagai tujuan utama. Hal ini bisa dimulai dengan niat yang benar sejak awal. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan seseorang akan mendapatkan apa yang ia niatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan niat untuk menjadikan pernikahan sebagai ibadah, setiap langkah yang diambil dalam membangun rumah tangga akan bernilai pahala. Bahkan, hal-hal kecil seperti bekerja untuk menafkahi keluarga atau melayani pasangan pun menjadi bentuk ibadah.

Menghadapi Ujian dengan Kesabaran dan Doa

Dalam setiap perjalanan rumah tangga, pasti ada ujian yang harus dihadapi. Allah berfirman:

"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 155)

Kesabaran menjadi kunci utama dalam menghadapi ujian. Selain itu, doa juga menjadi senjata ampuh bagi pasangan suami istri. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan banyak doa yang bisa diamalkan dalam rumah tangga, salah satunya adalah doa untuk meminta keberkahan:

"Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada kami dalam rezeki yang Engkau berikan dan jauhkanlah kami dari api neraka." (HR. Ahmad)

Berkolaborasi dalam Kebaikan

Dalam sebuah rumah tangga, suami dan istri adalah mitra dalam menjalankan ketaatan kepada Allah. Mereka saling mendukung dalam hal ibadah, seperti shalat berjamaah, membaca Al-Qur'an, dan berdakwah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Semoga Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun malam lalu mengerjakan shalat, dan dia membangunkan istrinya. Jika istrinya enggan, dia memercikkan air ke wajahnya. Semoga Allah merahmati seorang wanita yang bangun malam lalu mengerjakan shalat, dan dia membangunkan suaminya. Jika suaminya enggan, dia memercikkan air ke wajahnya." (HR. Abu Dawud)

Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya kerja sama dalam rumah tangga untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.

Menjaga Komunikasi dan Kasih Sayang

Komunikasi yang baik dan kasih sayang adalah fondasi penting dalam rumah tangga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya." (HR. Tirmidzi)

Dengan menjaga komunikasi yang baik dan memperlakukan pasangan dengan akhlak mulia, rumah tangga akan menjadi tempat yang penuh keberkahan dan ketenangan.

Membangun rumah tangga yang diridhoi Allah adalah perjalanan panjang yang membutuhkan niat yang tulus, usaha yang sungguh-sungguh, dan doa yang tiada henti. Dengan menjadikan Allah sebagai tujuan utama, menghadapi ujian dengan sabar, dan menjaga hubungan dengan pasangan berdasarkan kasih sayang dan ketaatan, pertolongan Allah akan senantiasa menyertai. Semoga setiap rumah tangga Muslim menjadi rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Aamiin.

---------------------------------------------------------------------------------------
Simak video kajian sunnah:


0 Komentar