Salah Satu Adab Jelek Saat Mengobrol


Jibril Radio - Berbicara merupakan salah satu bentuk komunikasi yang tidak hanya sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga mencerminkan kepribadian seseorang. Dalam Islam, adab berbicara sangat ditekankan, karena ucapan memiliki dampak yang besar baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Namun, salah satu hal yang sering diabaikan dalam berbicara adalah adab untuk mendengarkan dengan baik. Salah satu kebiasaan buruk yang perlu dihindari adalah memotong pembicaraan orang lain.

Memahami Adab Buruk Memotong Pembicaraan

Asy-Syaikh Abdul Aziz As-Salman rahimahullah pernah berkata, "Termasuk adab jelek saat berbincang ialah kamu memutus ucapan temanmu dan mendahuluinya untuk melengkapi ucapan yang dia mulai. Dalam rangka menampakkan padanya bahwa kamu lebih tahu tentang hal yang dibahas daripada dia." (Iyqazhu Uli Himam, hlm. 7).

Memotong pembicaraan tidak hanya menunjukkan kurangnya kesopanan, tetapi juga dapat menyakiti hati lawan bicara. Ketika kita memutus pembicaraan seseorang, secara tidak langsung kita mengindikasikan bahwa pendapatnya tidak penting, atau kita merasa lebih tahu dibandingkan dirinya. Hal ini dapat merusak hubungan sosial dan menyebabkan kesalahpahaman.

Pentingnya Mendengarkan dengan Baik

Mendengarkan adalah bagian dari akhlak mulia yang sangat dihargai dalam Islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah teladan terbaik dalam hal ini. Beliau selalu mendengarkan dengan penuh perhatian, tidak pernah memotong ucapan orang lain kecuali jika memang diperlukan untuk kebaikan.

Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an:

"Dan janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS. Luqman: 18).

Ayat ini menegaskan pentingnya sikap rendah hati dalam berinteraksi dengan sesama, termasuk dalam berbicara. Mendengarkan dengan baik adalah salah satu bentuk kerendahan hati dan penghormatan terhadap orang lain.

Bahaya Ucapan yang Tidak Dijaga

Ucapan yang tidak dijaga dapat membawa seseorang kepada dosa besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis ini mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati dalam berbicara. Jika kita tidak memiliki sesuatu yang bermanfaat untuk dikatakan, lebih baik kita memilih untuk diam. Dengan demikian, kita terhindar dari menyakiti hati orang lain atau berbicara hal-hal yang tidak penting.

Tips untuk Menghindari Kebiasaan Memotong Pembicaraan

  1. Latih Kesabaran: Dengarkan dengan sabar hingga lawan bicara selesai menyampaikan pendapatnya. Jika ingin menanggapi, tunggu hingga ada jeda dalam percakapan.

  2. Hargai Pendapat Orang Lain: Ingatlah bahwa setiap orang memiliki hak untuk berbicara. Menghargai pendapat orang lain adalah salah satu bentuk penghormatan terhadap mereka.

  3. Jaga Fokus: Hindari berpikir tentang apa yang akan kamu katakan selanjutnya saat orang lain sedang berbicara. Fokuslah pada apa yang mereka sampaikan.

  4. Berlatih Empati: Cobalah untuk memahami sudut pandang lawan bicara. Hal ini akan membantumu untuk lebih menghargai ucapan mereka.

  5. Ingat Nasihat Rasulullah: Jadikan hadis-hadis Rasulullah sebagai pedoman dalam berbicara. Dengan begitu, kita akan lebih berhati-hati dalam ucapan dan sikap.

Berbicara adalah seni yang memerlukan keseimbangan antara menyampaikan pendapat dan mendengarkan orang lain. Memotong pembicaraan bukan hanya menunjukkan kurangnya adab, tetapi juga mencerminkan sikap sombong yang dilarang dalam Islam. Sebagai seorang Muslim, kita harus senantiasa berusaha memperbaiki akhlak dalam berbicara, dengan meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengikuti ajaran Al-Qur'an.

Semoga kita semua diberikan kemampuan untuk menjaga ucapan dan bersikap rendah hati dalam berbicara, sehingga hubungan sosial kita semakin harmonis dan penuh berkah. Wallahu a’lam bish-shawab.

---------------------------------------------------------------------------------------
Simak video kajian sunnah:

0 Komentar