Jibril Radio - Mendidik anak adalah amanah besar yang diberikan Allah kepada para orang tua. Dalam Islam, pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek duniawi, tetapi juga pada aspek keimanan dan ketakwaan. Salah satu hal terpenting yang harus diajarkan kepada anak sejak dini adalah mengenalkan konsep tauhid, yaitu pengesaan Allah. Sebagaimana yang dinasihatkan oleh Al-Imam Ibnu Qayyim rahimahullah, ketika anak sudah mulai bisa berbicara, hal pertama yang harus diajarkan kepada mereka adalah kalimat tauhid: “LÄ€ ILÄ€HA ILLALLÄ€H MUHAMMAD RASŪLULLÄ€H”.
Mengapa Tauhid Menjadi Prioritas Utama?
Tauhid adalah fondasi utama dalam agama Islam. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Ayat ini menegaskan bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk beribadah kepada Allah. Oleh karena itu, mengenalkan tauhid kepada anak sejak dini berarti menanamkan fondasi hidup yang kokoh dalam diri mereka. Jika seorang anak memahami dan mengamalkan tauhid, maka segala aspek kehidupannya akan dilandasi oleh keyakinan kepada Allah.
Ibnu Qayyim juga menekankan pentingnya memastikan bahwa yang pertama kali didengar oleh anak adalah tentang mengenal dan mentauhidkan Allah. Hal ini mencakup mengajarkan bahwa Allah Maha Melihat, Maha Mendengar, dan selalu mengawasi setiap perbuatan hamba-Nya. Dengan demikian, anak akan tumbuh dengan kesadaran bahwa Allah selalu hadir dalam kehidupannya.
Cara Mengenalkan Tauhid Kepada Anak
Mengenalkan tauhid kepada anak bisa dilakukan dengan berbagai cara yang sederhana namun bermakna. Berikut adalah beberapa langkah praktis:
1. Mengajarkan Kalimat Tauhid
Seperti yang dianjurkan oleh Ibnu Qayyim, ajarkan anak untuk mengucapkan kalimat “LÄ€ ILÄ€HA ILLALLÄ€H MUHAMMAD RASŪLULLÄ€H”. Jelaskan makna kalimat tersebut dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak. Misalnya:
LÄ€ ILÄ€HA ILLALLÄ€H berarti tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.
MUHAMMAD RASŪLULLĀH berarti Muhammad adalah utusan Allah.
Ajarkan dengan penuh kesabaran dan ulangi setiap hari agar anak terbiasa dan memahami pentingnya kalimat ini.
2. Mengenalkan Allah Melalui Kisah-Kisah
Anak-anak sangat menyukai cerita. Manfaatkan momen ini untuk menceritakan kisah-kisah para nabi yang menekankan keesaan Allah, seperti kisah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam yang menolak penyembahan berhala atau kisah Nabi Musa ‘alaihis salam yang mengajak kaumnya untuk hanya menyembah Allah.
Dengan cara ini, anak-anak tidak hanya mengenal Allah secara teoritis, tetapi juga melalui contoh konkret dalam kehidupan para nabi.
3. Menanamkan Kesadaran akan Kehadiran Allah
Ajarkan kepada anak bahwa Allah selalu bersama mereka, mendengar doa-doa mereka, dan mengetahui apa yang mereka lakukan. Hal ini bisa dilakukan melalui kegiatan sehari-hari, seperti:
Mengajak anak berdoa sebelum makan atau tidur.
Mengingatkan anak untuk selalu berkata jujur karena Allah Maha Mengetahui.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau mendapati-Nya di hadapanmu.” (HR. Tirmidzi, no. 2516)
4. Memberikan Contoh yang Baik
Anak cenderung meniru apa yang mereka lihat dari orang tua. Oleh karena itu, tunjukkan keteladanan dalam beribadah kepada Allah. Misalnya:
Melibatkan anak saat melaksanakan shalat berjamaah di rumah.
Membaca Al-Qur'an bersama anak dan menjelaskan maknanya.
Menunjukkan sikap syukur dan tawakal kepada Allah dalam berbagai keadaan.
5. Memanfaatkan Alam sebagai Media Pembelajaran
Ajak anak untuk mengamati keindahan ciptaan Allah, seperti langit, bintang, pohon, dan hewan. Jelaskan kepada mereka bahwa semua ini adalah tanda-tanda kebesaran Allah. Sebagaimana Allah berfirman:
“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Ali Imran: 190)
Dengan cara ini, anak akan belajar untuk mencintai dan menghormati ciptaan Allah serta semakin yakin akan keesaan-Nya.
Keutamaan Mengenalkan Tauhid Sejak Dini
Mengajarkan tauhid kepada anak memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
1. Menjadi Bekal Hidup Anak
Tauhid adalah bekal utama dalam menjalani kehidupan. Dengan memahami tauhid, anak akan memiliki prinsip yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang kokoh secara spiritual dan emosional.
2. Membentuk Karakter yang Mulia
Anak yang mengenal Allah sejak dini cenderung memiliki akhlak yang baik. Mereka akan berusaha untuk jujur, bertanggung jawab, dan menghormati orang lain karena mereka menyadari bahwa Allah selalu mengawasi setiap perbuatan mereka.
3. Mendapatkan Keberkahan dalam Hidup
Allah menjanjikan keberkahan bagi hamba-Nya yang bertauhid. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barang siapa yang akhir perkataannya adalah ‘LÄ€ ILÄ€HA ILLALLÄ€H’, maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Dawud, no. 3116)
Dengan mengenalkan tauhid sejak dini, anak-anak akan lebih mudah mengingat Allah sepanjang hidup mereka.
Tantangan dalam Mengajarkan Tauhid
Meskipun mengenalkan tauhid kepada anak adalah hal yang mulia, namun ada beberapa tantangan yang mungkin dihadapi, seperti:
Anak lebih tertarik pada hal-hal duniawi yang bersifat instan, seperti gadget atau permainan.
Kurangnya waktu orang tua untuk mendampingi anak karena kesibukan kerja.
Namun, tantangan ini dapat diatasi dengan komitmen dan kesabaran. Luangkan waktu khusus setiap hari untuk berbicara dengan anak tentang Allah dan nilai-nilai Islam. Jadikan momen ini sebagai waktu yang menyenangkan dan penuh kasih sayang.
Mengenalkan tauhid kepada anak adalah langkah awal yang sangat penting dalam membentuk generasi yang beriman dan bertakwa. Sebagaimana pesan Ibnu Qayyim rahimahullah, tanamkan kalimat tauhid dalam hati anak sejak mereka mulai berbicara. Jadikan tauhid sebagai fondasi utama dalam pendidikan mereka, sehingga mereka tumbuh menjadi pribadi yang mencintai Allah dan Rasul-Nya.
Ingatlah bahwa mendidik anak adalah investasi jangka panjang yang pahalanya akan terus mengalir, bahkan setelah kita meninggal dunia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim, no. 1631)
Mari kita jadikan anak-anak kita sebagai generasi yang mencintai Allah, memahami tauhid, dan menjadi penerus kebaikan di dunia ini. Semoga Allah memudahkan kita dalam mendidik anak-anak kita dengan nilai-nilai Islam yang benar.
---------------------------------------------------------------------------------------
Simak video kajian sunnah:
- Bersabarlah ditengah ujian
- Masih seretkah rezekimu? tips mendatangkan keberkahan
- Terlalu sibuk dengan urusan orang lain
- Persahabatan yang abadi
- Detik-detik wafatnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam
- Dampak buruk cinta dunia
- Belajar bersyukur yang benar
- Mengapa Allah memberi ujian kepada kita
- Canda dan tawa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam
- Kisah menakjubkan tentang tawakal
- Ternyata itulah yang terbaik bagimu
- Beriman kepada hari akhir
- Inilah penyebabnya Allah berpaling dari hambanya
- Siapakah Imam Syafi'i
- Kesombongan yang membinasakan
- Poligami impian para lelaki tapi bikin puyeng?
- Anak seperti lembaran putih
- Jadilah orang pemaaf
- Tujuan Allah menciptakan manusia
- Bagaimana agar jiwa ini bersih?
- 3 tingkatan agama
- Berbakti kepada orang tua
0 Komentar