Sudah Menjadi Sunnatullah Ada yang Suka dan Benci

Jibril Radio - Dalam kehidupan, sudah menjadi sunnatullah (hukum Allah yang berlaku di alam semesta) bahwa selalu ada pihak yang suka dan benci kepada kita. Tidak mungkin semua orang menyukai kita, begitu juga sebaliknya. Hal ini adalah sebuah keniscayaan yang sudah dijelaskan oleh para ulama dan juga terdapat dalam dalil-dalil syar'i. Bagaimana kita menyikapi realitas ini? Apa yang seharusnya menjadi pegangan kita agar tetap istiqamah di jalan yang benar?

Sunnatullah: Tidak Semua Orang Akan Menyukai Kita

Imam Syafi'i Rahimahullah pernah berkata:

"Setiap orang pasti ada yang mencintai dan ada yang membenci. Hal tersebut pasti terjadi, maka hendaklah selalu bersama orang-orang yang taat kepada Allah."

Pernyataan ini menyiratkan bahwa kehidupan manusia tidak akan lepas dari dinamika cinta dan benci. Sebagai manusia, kita tidak memiliki kendali penuh atas perasaan orang lain terhadap kita. Ada yang mencintai kita karena kebaikan yang kita lakukan, dan ada pula yang membenci kita meskipun kita tidak pernah menyakiti mereka. Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, manusia terbaik yang pernah ada, pun memiliki musuh yang membenci beliau tanpa alasan yang jelas.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Dan jika kamu berbuat baik, maka (kebaikan) itu untuk dirimu sendiri; dan jika kamu berbuat jahat, maka itu untuk dirimu sendiri."
(QS. Al-Isra: 7)

Ayat ini menunjukkan bahwa setiap amal yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita sendiri. Maka, fokus utama kita seharusnya adalah berusaha berbuat baik dan menjaga hubungan dengan Allah, tanpa terlalu memikirkan penilaian manusia.

Hikmah di Balik Cinta dan Benci

Adanya cinta dan benci dalam kehidupan memiliki hikmah yang mendalam. Allah menciptakan perasaan ini sebagai ujian bagi manusia. Ketika ada yang mencintai kita, apakah kita akan bersyukur kepada Allah? Ketika ada yang membenci kita, apakah kita akan bersabar dan tetap istiqamah? Dua kondisi ini sejatinya adalah ladang pahala bagi seorang mukmin.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Sesungguhnya segala perkaranya adalah kebaikan baginya. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya. Dan jika ia ditimpa kesusahan, ia bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya."
(HR. Muslim, no. 2999)

Hadits ini memberikan pelajaran bahwa setiap situasi dalam hidup kita adalah peluang untuk mendekatkan diri kepada Allah. Maka, janganlah terlalu larut dalam pujian maupun cacian manusia. Sebaliknya, jadikan hal itu sebagai pengingat untuk terus memperbaiki diri.

Bersama Orang-Orang yang Taat kepada Allah

Salah satu nasihat penting dari Imam Syafi'i adalah agar kita selalu bersama orang-orang yang taat kepada Allah. Mengapa hal ini penting? Karena teman-teman kita akan memengaruhi jalan hidup kita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Seseorang itu mengikuti agama teman dekatnya, maka hendaknya salah seorang di antara kalian melihat siapa yang menjadi teman dekatnya."
(HR. Abu Dawud, no. 4833; Tirmidzi, no. 2378)

Berkumpul dengan orang-orang yang taat kepada Allah akan membantu kita menjaga keimanan, memperbaiki akhlak, dan menghadapi berbagai ujian hidup. Mereka akan menjadi pendukung kita dalam kebaikan dan mengingatkan kita ketika kita khilaf.

Sebaliknya, bergaul dengan orang-orang yang jauh dari ketaatan kepada Allah dapat menjauhkan kita dari-Nya. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam memilih teman dan lingkungan pergaulan.

Cara Menghadapi Kebencian Orang Lain

  1. Tetap Berbuat Baik Meskipun ada yang membenci kita, jangan pernah berhenti berbuat baik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    "Balaslah keburukan dengan kebaikan, karena kebaikan akan memadamkan keburukan."
    (HR. Ahmad, no. 15992)

    Balasan yang baik tidak hanya akan meluluhkan hati orang yang membenci kita, tetapi juga menjadi amal shalih yang dicatat oleh Allah.

  2. Sabar dan Tawakal Kebencian dari orang lain sering kali menjadi ujian kesabaran bagi kita. Allah berfirman:

    "Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan."
    (QS. Hud: 115)

    Kesabaran adalah kunci untuk menghadapi segala bentuk ujian, termasuk kebencian dari orang lain. Jangan lupa untuk selalu bertawakal kepada Allah, karena hanya Dia yang dapat memberikan perlindungan sejati.

  3. Evaluasi Diri Ketika ada yang membenci kita, jadikan hal itu sebagai momen untuk introspeksi diri. Apakah ada kekurangan atau kesalahan yang perlu kita perbaiki? Jika memang ada, maka perbaikilah dengan penuh keikhlasan.

  4. Berdoa untuk Kebaikan Mereka Mendoakan orang yang membenci kita adalah salah satu bentuk akhlak mulia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan:

    "Doakanlah orang yang menyakitimu dan perlakukanlah mereka dengan baik."

    Dengan mendoakan mereka, hati kita akan menjadi lebih lapang, dan Allah pun akan memberikan pahala atas kesabaran kita.

Kehidupan ini adalah ujian. Ada yang mencintai kita, ada yang membenci kita. Namun, yang paling penting adalah bagaimana hubungan kita dengan Allah. Jangan pernah lelah untuk berbuat baik, tetaplah istiqamah, dan pastikan kita selalu bersama orang-orang yang taat kepada Allah. Ingatlah bahwa dunia ini sementara, dan balasan yang sejati hanya ada di akhirat.

Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk menghadapi setiap ujian hidup dengan sabar dan tawakal. Wallahu a'lam bish-shawab.

---------------------------------------------------------------------------------------
Simak video kajian sunnah:

    1. Bersabarlah ditengah ujian 
    2. Masih seretkah rezekimu? tips mendatangkan keberkahan
    3. Terlalu sibuk dengan urusan orang lain
    4. Persahabatan yang abadi
    5. Detik-detik wafatnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam 
    6. Dampak buruk cinta dunia 
    7. Belajar bersyukur yang benar
    8. Mengapa Allah memberi ujian kepada kita
    9. Canda dan tawa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam
    10. Kisah menakjubkan tentang tawakal 
    11. Ternyata itulah yang terbaik bagimu
    12. Beriman kepada hari akhir 
    13. Inilah penyebabnya Allah berpaling dari hambanya
    14. Siapakah Imam Syafi'i
    15. Kesombongan yang membinasakan
    16. Poligami impian para lelaki tapi bikin puyeng?
    17. Anak seperti lembaran putih
    18. Jadilah orang pemaaf
    19. Tujuan Allah menciptakan manusia
    20. Bagaimana agar jiwa ini bersih?
    21. 3 tingkatan agama
    22. Berbakti kepada orang tua
    23. Jiwa yang Gundah

    0 Komentar