Jibril Radio - Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali melihat perjuangan para ayah yang tak kenal lelah bekerja demi menafkahi keluarga. Dari pagi hingga malam, mereka melangkah dengan penuh semangat untuk memenuhi kebutuhan istri dan anak-anaknya. Tahukah Anda? Ternyata usaha seorang ayah dalam mencari nafkah itu bukan sekadar kewajiban duniawi semata, namun juga merupakan bentuk jihad yang mulia di sisi Allah.
Menafkahi Keluarga Adalah Jihad
Abdullah bin Al Mubarak rahimahullah pernah menerangkan dengan sangat indah:
"Tidak ada amalan yang bisa menandingi usaha menafkahi keluarga. Bahkan jihad fii sabilillah sekalipun."
(Shifatush Shofwah 4/375)
Pernyataan ini menunjukkan betapa besarnya kedudukan menafkahi keluarga dalam Islam. Bahkan dalam sebuah hadits, Rasulullah ï·º bersabda:
"Satu dinar yang kamu keluarkan di jalan Allah, satu dinar yang kamu berikan untuk memerdekakan budak, satu dinar yang kamu sedekahkan kepada orang miskin, dan satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu, yang paling besar pahalanya adalah yang kamu nafkahkan kepada keluargamu."
(HR. Muslim)
Subhanallah, begitu jelas keutamaannya. Usaha seorang ayah dalam mencukupi kebutuhan keluarga tidak kalah nilainya dengan amal-amal besar lainnya.
Motivasi dari Abu Qilabah
Abu Qilabah rahimahullah juga memberikan motivasi yang luar biasa:
"Tidak ada orang yang lebih besar pahalanya dibandingkan seorang ayah yang menafkahi anak-anaknya yang masih kecil. Ia berusaha menjaga kehormatan dan mencukupi anak-anaknya."
(Shifatus Shofwah 3/168)
Betapa mulianya peran seorang ayah. Dengan keringat dan tenaganya, ia menjaga keluarganya dari kehinaan meminta-minta, sekaligus membangun masa depan anak-anaknya.
Dalil Al-Qur’an Tentang Kewajiban Menafkahi Keluarga
Allah Ta’ala berfirman:
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka telah menafkahkan sebagian dari harta mereka."
(QS. An-Nisa: 34)
Ayat ini dengan tegas menyatakan bahwa salah satu tanggung jawab utama seorang suami dan ayah adalah menafkahi keluarganya.
Dalam ayat lain, Allah berfirman:
"Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf."
(QS. Al-Baqarah: 233)
Menafkahi keluarga bukan hanya soal uang dan materi, tapi juga memastikan kebutuhan hidup yang layak dengan cara yang baik dan penuh tanggung jawab.
Jangan Lelah, Wahai Para Ayah
Ketika lelah menghampiri, ketika pekerjaan terasa berat, ingatlah bahwa setiap langkah yang Anda tempuh dalam mencari nafkah adalah bagian dari ibadah dan jihad di jalan Allah. Tidak sia-sia sedikit pun.
Rasulullah ï·º bersabda:
"Sesungguhnya seseorang tidak akan memakan makanan yang lebih baik daripada hasil usaha tangannya sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Dawud عليه السلام juga makan dari hasil usahanya sendiri."
(HR. Bukhari)
Setiap rezeki halal yang dibawa pulang adalah sumber keberkahan bagi keluarga. Bahkan doa anak dan istri yang senantiasa memohon kebaikan bagi suami dan ayahnya, menjadi ladang pahala yang mengalir terus-menerus.
Wahai para ayah, jangan pernah lelah dalam langkah mencari nafkah. Itulah jihadmu. Itulah jalanmu menuju ridha Allah. Semoga Allah senantiasa memberkahi setiap usaha kita dan menjadikannya amalan yang mendekatkan kita ke surga.
Mari niatkan setiap aktivitas mencari nafkah sebagai ibadah dan jihad, insya Allah segala lelah akan bernilai pahala.
Barakallahu fiikum.
0 Komentar