Jibril Radio - Pernah nggak sih, kamu merasa tiba-tiba marah meledak-ledak karena hal sepele? Atau merasa malas luar biasa untuk melakukan kebaikan, padahal niat sudah ada? Mungkin juga kamu sering berprasangka buruk pada orang lain tanpa alasan yang jelas. Kalau iya, kamu nggak sendirian. Sadar atau tidak, kita hidup di dunia ini dalam sebuah "peperangan" abadi melawan musuh yang tak terlihat, yaitu setan.
Musuh yang satu ini liciknya bukan main. Ia tidak datang dengan wujud menyeramkan sambil membawa trisula. Justru, ia menyusup lewat kebiasaan-kebiasaan kecil, pemikiran-pemikiran sepele, dan perbuatan yang kita anggap "ah, biasa aja". Padahal, kebiasaan itulah yang merupakan cerminan dari akhlak atau karakternya.
Allah Ta'ala sudah memperingatkan kita dengan sangat jelas:
إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَٱتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُوا۟ حِزْبَهُۥ لِيَكُونُوا۟ مِنْ أَصْحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ
"Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala" (QS. Fatir: 6)
Menganggapnya sebagai musuh berarti kita harus tahu strateginya, kenal kebiasaannya, dan paham cara kerjanya. Nah, di artikel kali ini, kita akan bedah tuntas 13 akhlak setan yang diungkap dalam ceramah Ustadz Dr. Firanda Andirja, lengkap dengan dalil dari Al-Qur'an dan Hadis Shahih. Tujuannya sederhana: agar kita bisa waspada dan menghindarinya.
1. Hobi Makan dan Minum Pakai Tangan Kiri
Ini mungkin kebiasaan yang paling sering diremehkan. "Ah, cuma tangan doang, repot amat." Eits, jangan salah! Ini bukan sekadar soal sopan santun, tapi soal prinsip meneladani Rasulullah atau meniru setan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Jika seseorang dari kalian makan, maka makanlah dengan tangan kanannya. Dan jika ia minum, maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya." (HR. Muslim no. 2020)
Jelas sekali, kan? Menggunakan tangan kiri untuk makan dan minum adalah trademark-nya setan. Dengan sengaja memilih tangan kanan, kita tidak hanya mengikuti sunnah yang berpahala, tapi juga secara sadar menyatakan, "Aku tidak sama denganmu, wahai setan."
2. Senang Berjalan Pakai Satu Sandal
Kedengarannya aneh, tapi ini nyata. Setan suka dengan hal-hal yang ganjil dan tidak seimbang, termasuk dalam urusan alas kaki.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Apabila salah seorang di antara kalian memakai sandal, maka hendaklah ia mendahulukan kaki kanan. Sedangkan apabila ia hendak melepaskannya, maka hendaklah ia mendahulukan kaki kiri. Jadikanlah kaki kanan yang pertama kali memakai sandal, dan yang terakhir melepaskannya." (HR. Bukhari no. 5856 dan Muslim no. 2097)
Hikmahnya bukan hanya untuk menghindari kebiasaan setan, tapi juga mengajarkan tentang keseimbangan, kesempurnaan dalam berpenampilan (bukan berarti mewah), dan menghindari perhatian aneh dari orang lain. Sederhana, tapi penuh makna.
3. Benci Banget Sama Orang yang Tidur Siang (Qailulah)
Siapa sangka, tidur siang sejenak (qailulah) ternyata dibenci setan? Ya, karena tidur siang sejenak sebelum atau sesudah Dzuhur bisa memulihkan energi kita untuk beribadah dan bekerja di sisa hari. Setan ingin kita terus lelah, lesu, dan gampang emosi.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Qailulah-lah (tidur sianglah) kalian, karena sesungguhnya para setan itu tidak pernah tidur siang." (HR. Abu Nu’aim, dinilai hasan oleh Syaikh Al-Albani).
Jadi, kalau ada kesempatan, rebahan sejenak di siang hari itu bukan pemalas, tapi justru strategi jitu untuk lebih produktif dan melawan bisikan setan.
4. Ikut Pesta Pora dari Makanan yang Kita Sisakan/Buang
Setan adalah makhluk yang oportunis. Ia akan ikut serta dalam setiap aktivitas kita yang tidak dilandasi dengan nama Allah, termasuk urusan makan. Makanan yang jatuh, lalu kita biarkan karena jijik atau malas, akan menjadi santapannya.
Nabi ﷺ bersabda:
"Apabila suapan makanan salah seorang di antara kalian jatuh, hendaklah ia mengambilnya lalu membersihkan kotoran yang melekat padanya, kemudian memakannya dan jangan membiarkannya untuk setan." (HR. Muslim no. 2033)
Ini mengajarkan kita untuk tidak mubazir dan selalu bersyukur atas rezeki. Dengan membersihkan dan memakan kembali butiran nasi yang jatuh (jika masih layak), kita menutup satu celah bagi setan untuk ikut campur dalam urusan kita.
5. Numpang Tinggal di Rumah yang "Lupa" Menyebut Nama Allah
Setan selalu mencari tempat untuk "menginap". Rumah yang penghuninya tidak pernah menyebut asma Allah saat masuk, akan menjadi markas yang nyaman baginya.
Dari Jabir bin ‘Abdillah, beliau mendengar Nabi ﷺ bersabda:
"Jika seseorang memasuki rumahnya lalu ia menyebut nama Allah saat masuk dan saat makan, maka setan berkata (kepada teman-temannya): ‘Kalian tidak ada tempat menginap dan tidak ada makan malam.’ Namun jika ia masuk tanpa menyebut nama Allah, maka setan berkata: ‘Kalian mendapatkan tempat menginap.’ Dan jika ia tidak menyebut nama Allah saat makan, setan berkata: ‘Kalian mendapatkan tempat menginap dan makan malam.’" (HR. Muslim no. 2018)
Kuncinya sederhana: "Bismillah". Ucapkan saat membuka pintu, dan ucapkan sebelum makan. Pintu "portal" untuk setan pun tertutup rapat.
6. Berusaha Menjadi "Orang Ketiga" dalam Hubungan Suami Istri
Ini adalah salah satu misi paling bahaya dari setan. Ia berusaha ikut campur dalam hubungan intim pasangan suami istri untuk merusak keturunan dan keharmonisan rumah tangga.
Itulah mengapa Rasulullah ﷺ mengajarkan sebuah doa perlindungan yang dahsyat:
بِسْمِ اللهِ، اَللّٰهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
"Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari rezeki (anak) yang akan Engkau anugerahkan kepada kami."
Nabi ﷺ bersabda, jika doa ini dibaca, "Maka jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan tersebut, maka setan tidak akan bisa memberi mudharat kepadanya selamanya." (HR. Bukhari no. 6388 dan Muslim no. 1434).
7. Provokator Utama di Balik Amarah dan Kesedihan Mendalam
Api amarah itu bahan bakarnya dari setan. Ia meniupkan emosi, membuat kepala panas, dan mendorong kita untuk berkata atau berbuat sesuatu yang akan kita sesali.
Allah berfirman:
"Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-A’raf: 200)
Saat marah, Rasulullah mengajarkan kita untuk langsung membaca ta'awudz ("A'udzubillah minasy syaithonir rojiim"), mengubah posisi (dari berdiri menjadi duduk, dari duduk menjadi berbaring), dan berwudhu. Ini adalah "paket pemadam kebakaran" instan untuk amarah yang disponsori setan.
8. Membisikkan Prasangka Buruk (Suuzon)
"Jangan-jangan dia ngomongin aku." "Pasti dia punya niat jelek." Pikiran-pikiran seperti ini adalah produk unggulan dari pabrik setan. Tujuannya adalah merusak hubungan antar manusia, menebar kebencian, dan membuat hati kita kotor.
Allah Ta'ala melarang keras hal ini:
"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat: 12)
Lawan bisikan ini dengan husnuzon (prasangka baik) dan tabayun (klarifikasi).
9. Selalu Hadir Saat Ada yang Berkhalwat (Berduaan dengan Bukan Mahram)
Ini adalah aturan main yang pasti. Ketika seorang laki-laki dan seorang perempuan yang bukan mahram berduaan di tempat sepi, maka yang ketiga adalah setan. Bukan jadi mak comblang, tapi jadi provokator menuju zina.
Nabi ﷺ menegaskan:
"Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita (yang bukan mahramnya), karena sesungguhnya yang ketiganya adalah setan." (HR. Tirmidzi)
10. Mengganggu Shalat dengan Was-was (Keraguan)
Ada setan spesialis pengganggu shalat namanya Khinzab. Tugasnya membuat kita lupa rakaat, ragu sudah wudhu atau belum, dan membuat pikiran kita melayang ke mana-mana saat takbir. Tujuannya? Merusak kualitas shalat kita hingga tak bernilai di sisi Allah.
11. Menjadi Pemicu Timbulnya Penyakit ‘Ain (Mata Jahat)
Penyakit 'Ain timbul dari pandangan kagum atau hasad (dengki) yang tidak disertai dengan zikir kepada Allah. Perasaan dengki dan takjub berlebihan inilah yang ditunggangi oleh setan untuk memberikan mudharat kepada orang yang dilihatnya.
12. Sangat Suka Melihat Aurat Manusia
Setan dan bangsa jin bisa melihat kita, sementara kita tidak bisa melihat mereka. Mereka sangat suka melihat aurat manusia. Namun, ada "kata sandi" sederhana untuk membuat "tirai" pelindung.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Penghalang antara mata jin dan aurat bani Adam (manusia), apabila salah seorang dari mereka masuk ke kamar mandi, adalah dengan mengucapkan ‘Bismillah’." (HR. Tirmidzi no. 606, shahih).
13. Misi Terbesarnya: Merusak Pernikahan dan Menyebabkan Perceraian
Dari semua pencapaian pasukannya, Iblis paling bangga dan memberikan penghargaan tertinggi kepada setan yang berhasil memisahkan sepasang suami istri.
Dalam sebuah hadis panjang, disebutkan bahwa setiap hari setan-setan melapor kepada Iblis. Ada yang melapor telah berhasil membuat orang berzina, mencuri, dan lainnya. Namun Iblis menganggap itu biasa saja. Hingga datang satu setan yang berkata, "Aku tidak meninggalkannya hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya." Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, "Sebaik-baik prajurit adalah engkau." (HR. Muslim no. 2813)
Ini menunjukkan betapa bencinya Iblis pada institusi pernikahan yang sah, benteng terakhir penjaga kehormatan dan keturunan.
Mengenali 13 akhlak setan ini bukanlah untuk membuat kita paranoid, melainkan untuk membuat kita lebih waspada dan sadar diri. Peperangan melawan setan adalah peperangan seumur hidup yang senjatanya adalah ilmu, iman, dan zikir.
Setiap kali kita memilih tangan kanan untuk makan, setiap kali kita membaca doa masuk rumah, setiap kali kita menahan amarah dengan beristighfar, kita sebenarnya sedang memenangkan satu pertempuran kecil. Dan kemenangan-kemenangan kecil inilah yang akan menumpuk menjadi benteng pertahanan yang kokoh.
Yuk, mulai perhatikan kebiasaan-kebiasaan kecil kita. Jangan beri setan celah untuk menertawakan kita. Mari kita terus berusaha meneladani akhlak mulia Rasulullah ﷺ, bukan meniru akhlak tercela musuh kita yang nyata.
Simak video kajian: Ahlak Setan
0 Komentar