Amal Besar Bisa Hangus Karena Niat Kecil


Jibril Radio - Dalam kehidupan kita sebagai seorang Muslim, menjaga amalan agar tetap tulus karena Allah adalah perjuangan yang sangat berat. Banyak orang mungkin sanggup bangun malam untuk shalat tahajud, rajin sedekah, atau mengaji setiap hari. Tapi, yang lebih berat dari itu semua adalah menjaga agar niatnya tetap lurus: hanya untuk Allah semata.

Riya': Musuh Tersembunyi Para Ahli Ibadah

Riya' adalah melakukan amal agar dipuji, dilihat, atau diakui oleh manusia. Ini adalah penyakit hati yang sangat berbahaya dan bisa menyerang siapa saja, terutama orang-orang yang rajin beribadah.

Rasulullah ï·º bersabda:

"Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan menimpa kalian adalah syirik kecil." Para sahabat bertanya, "Apa itu syirik kecil, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Riya'."
(HR. Ahmad)

Lebih lanjut, Ustadz Firanda dalam kajiannya menegaskan bahwa riya' bisa menghapus pahala yang besar. Bahkan, bukan hanya sekadar tidak bernilai, amalan yang disusupi riya' bisa berubah menjadi dosa besar.

Riya' Lebih Bahaya dari Fitnah Dajjal

Tahukah kamu bahwa Nabi Muhammad ï·º lebih khawatir terhadap riya' daripada fitnah Dajjal?

"Yang paling aku takutkan dari umatku adalah riya'."
(HR. Ahmad)

Dajjal hanya muncul di akhir zaman. Tapi riya'? Ia bisa muncul kapan saja, dan terutama sering menyerang orang-orang yang sedang rajin beramal. Orang yang suka pamer ibadahnya di media sosial, atau yang semangat sedekah hanya saat dilihat orang lain, perlu sangat waspada.

Sifat Orang Munafik dan Balasannya

Allah ï·» berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali."
(QS. An-Nisa: 142)

Ayat ini menunjukkan bahwa riya adalah sifat utama orang munafik. Mereka beribadah hanya karena dilihat manusia, bukan karena Allah. Dan kelak di hari kiamat, amal mereka akan menjadi debu yang beterbangan:

"Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan."
(QS. Al-Furqan: 23)

Penderitaan Psikologis Orang yang Riya'

Orang yang riya' tidak hanya rugi di akhirat. Di dunia pun mereka hidup dengan penderitaan batin. Mereka bergantung pada validasi dan pujian orang lain. Jika dipuji, mereka senang. Jika tidak dihargai, mereka kecewa dan frustasi.

Padahal, pujian manusia itu semu dan tidak selalu sesuai harapan. Maka, kehidupan mereka penuh kegelisahan dan ketidaktenangan.

Kiat-Kiat Menghindari Riya'

Lalu, bagaimana cara menghindari penyakit hati ini? Berikut beberapa tips praktis yang disampaikan Ustadz Firanda:

1. Perbanyak Doa

Hati manusia sangat mudah berubah. Karena itu, kita harus sering berdoa agar diberi keikhlasan.

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari mensyirikkan-Mu dengan sesuatu yang aku ketahui, dan aku memohon ampun atas apa yang tidak aku ketahui."

Ini adalah doa yang sangat bagus untuk diamalkan setiap hari.

2. Biasakan Ibadah Secara Sembunyi

Amalan tersembunyi itu lebih selamat dan lebih bernilai. Misalnya:

  • Shalat malam saat orang lain tidur

  • Bersedekah diam-diam

  • Membaca Al-Qur'an tanpa pamer

Amalan seperti ini melatih kita untuk hanya berharap ridha Allah, bukan pujian manusia.

3. Sembunyikan Amal Kebaikan

Sebagaimana kita malu dan berusaha keras menyembunyikan aib kita, kita juga harus berusaha keras menyembunyikan amal baik kita. Jangan diumbar ke media sosial kecuali jika benar-benar ada maslahatnya (misalnya menginspirasi dengan niat dakwah dan tetap menjaga keikhlasan).

4. Berkumpul dengan Orang-Orang Ikhlas

Lingkungan sangat memengaruhi hati kita. Bergaullah dengan orang-orang yang tidak suka pamer, yang selalu merendah, dan menjaga amalan mereka tetap tersembunyi. Keikhlasan itu bisa "menular" lewat pergaulan yang baik.

Jagalah Hati, Karena Di Situlah Letak Nilai Ibadah

Pada akhirnya, nilai amal bukan diukur dari seberapa besar, tetapi seberapa ikhlas.

"Sesungguhnya amal-amal itu tergantung pada niatnya."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Mari kita jaga hati kita dari sifat riya', karena itu adalah virus yang bisa menghanguskan seluruh amal kebaikan. Ingat, Allah tidak butuh ibadah kita. Tapi kita yang butuh pahala dan ridha-Nya.

Mulailah dari hal kecil:

  • Shalat dengan penuh khusyuk meski tak ada yang melihat

  • Bersedekah tanpa nama

  • Membaca Al-Qur'an hanya untuk mendapatkan ketenangan, bukan perhatian

Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang ikhlas dalam setiap ucapan dan perbuatan. Aamiin.


Penulis: Tim JibrilRadio.com
Sumber: Kajian Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A
https://www.youtube.com/watch?v=b4NM8QyudIw 

https://www.youtube.com/@JibrilRadio
Yuk Support Operational Jibril Radio: BSI 717 925 7437
Konfirmasi: Email: jibrilradio@gmail.com 

0 Komentar