Pentingnya Selalu Bersama Jama’ah: Jalan Menuju Surga dan Perlindungan dari Perpecahan

 

Pentingnya Selalu Bersama Jama’ah

Jibril Radio - Setiap muslim tentu mendambakan surga. Namun, jalan menuju surga bukanlah jalan yang ditempuh sendirian. Dalam Islam, ada penekanan kuat agar seorang hamba selalu bersama jama’ah, bersama orang-orang yang berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah, serta menempuh jalan para sahabat Nabi ﷺ.

Ustadz Khalid Basalamah dalam kajiannya membahas salah satu poin dari buku 80 Langkah Cerdas Agar Selamat dari Neraka, yaitu langkah ke-34: “Barangsiapa yang menginginkan bagian terbaik dari surga, hendaklah ia selalu bersama jama’ah.”

Kenapa jama’ah itu penting? Apa makna jama’ah sebenarnya? Mari kita bahas dengan dalil Al-Qur’an, hadits, serta pandangan para ulama.

Bersyukur atas Nikmat Iman dan Islam

Ustadz Khalid membuka ceramahnya dengan mengingatkan tentang syukur. Kita sering lupa bahwa nikmat terbesar yang kita miliki adalah nikmat Islam dan iman. Tanpa keduanya, hidup kita tidak akan punya arah yang benar.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu...”
(QS. Al-Maidah: 3)

Maka, salah satu bentuk syukur adalah dengan menjaga nikmat ini, salah satunya dengan selalu bersama jama’ah kaum muslimin yang lurus.

Makna dan Keutamaan Jama’ah

Hadits tentang Pentingnya Jama’ah

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Berpeganglah pada Al Jama’ah dan tinggalkan kekelompokan. Karena setan itu bersama orang yang bersendirian dan setan akan berada lebih jauh jika orang tersebut berdua. Barangsiapa yang menginginkan bagian tengah surga, maka berpeganglah pada Al Jama’ah. Barangsiapa merasa senang bisa melakukan amal kebajikan dan bersusah hati manakala berbuat maksiat maka itulah seorang mu’min” 
(HR. Tirmidzi no. 2165, hasan shahih)

Hadits ini mengajarkan bahwa seorang muslim tidak boleh hidup terpisah dari jama’ah. Setan mudah menggoda orang yang menyendiri. Bersama jama’ah, ada kekuatan, ada perlindungan, dan ada keberkahan.

Jama’ah Bukan Sekadar Mayoritas

Sering kali orang salah paham: dikira jama’ah berarti ikut kelompok mayoritas. Padahal, tidak demikian. Jama’ah berarti berpegang teguh pada kebenaran bersama para ulama yang istiqamah, bersama orang-orang shalih yang mengikuti jejak salafus shalih (para sahabat, tabi’in, dan ulama yang lurus).

Ustadz Khalid menjelaskan bahwa al-jama’ah adalah mereka yang ada di atas kebenaran, meski jumlahnya sedikit.

Pandangan Para Ulama tentang Jama’ah

Abdullah bin Mas’ud

Beliau berkata:

“Al-jama’ah adalah siapa saja yang berada di atas kebenaran, meskipun engkau seorang diri.”

Artinya, meski dunia penuh dengan mayoritas yang salah, jika kita berpegang pada Al-Qur’an dan Sunnah, itulah jama’ah sebenarnya.

Imam al-Tabari

Menurut beliau, jama’ah adalah orang-orang yang taat kepada Allah, bersatu di bawah kepemimpinan yang adil, dan berpegang pada Al-Qur’an dan Sunnah.

Imam Asy-Syatibi

Beliau menekankan bahwa jama’ah bukan sekadar mengikuti mayoritas, tetapi persatuan di bawah pemimpin yang menegakkan syariat Islam sesuai Al-Qur’an dan Sunnah.

Abu Syama dan Al-Baihaqi

Keduanya bersepakat bahwa jama’ah adalah orang-orang yang mengikuti kebenaran sebagaimana yang dipahami oleh para sahabat Nabi ﷺ, meskipun jumlah mereka sedikit.

Bantahan Terhadap Paham Mayoritas

Al-Qur’an berkali-kali mengingatkan kita bahwa mayoritas manusia sering kali justru jauh dari kebenaran.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

“Dan jika kamu mentaati kebanyakan manusia dan jin niscaya mereka akan menyesatkanmu dari agama Allah. Apa yang mereka ikuti dalam perkara agama hanyalah prasangka batil yang mereka dapatkan dari mengikuti nenek moyang; mereka tidak lain hanyalah orang-orang yang berdusta.”
(QS. Al-An’am: 116)

Bahkan banyak nabi yang diutus memiliki pengikut sangat sedikit, bahkan ada yang tidak memiliki pengikut sama sekali. Ini menunjukkan bahwa kebenaran tidak diukur dari jumlah pengikut.

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

“Islam bermula dalam keadaan asing dan akan kembali menjadi asing seperti awalnya. Maka berbahagialah orang-orang yang asing.”
(HR. Muslim no. 145)

Artinya, jangan heran kalau pengikut kebenaran jumlahnya sedikit. Yang penting adalah istiqamah di atas Sunnah.

Manfaat Selalu Bersama Jama’ah

  1. Menjalankan perintah Allah untuk bersatu
    Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

    Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk”
    (QS. Ali Imran: 103)

  2. Perlindungan dari godaan setan
    Seperti dalam hadits, setan lebih mudah menjerat orang yang menyendiri.

  3. Jaminan masuk surga
    Rasulullah ﷺ menjanjikan bahwa siapa pun yang bersama jama’ah akan mendapat bagian terbaik dari surga.

  4. Terhindar dari perpecahan
    Islam sangat menekankan persatuan di atas kebenaran, karena perpecahan adalah jalan menuju kelemahan umat.

Tinjauan Poin Sebelumnya: Tawakkal

Dalam kajian ini, Ustadz Khalid juga sempat mengingatkan kembali poin sebelumnya dalam buku, yaitu langkah ke-33 tentang tawakkal. Tawakkal kepada Allah adalah kunci keselamatan. Bahkan, ada 70.000 orang dari umat Nabi ﷺ yang akan masuk surga tanpa hisab dan azab karena mereka bertawakkal dengan sempurna kepada Allah.

Ini semakin menguatkan bahwa hidup seorang muslim bukan hanya harus selalu bersama jama’ah, tetapi juga harus penuh tawakkal kepada Rabb-nya.

Bersama jama’ah adalah salah satu jalan menuju keselamatan dan surga. Namun, jama’ah yang dimaksud bukanlah sekadar kelompok besar atau mayoritas, melainkan mereka yang teguh berpegang pada Al-Qur’an, Sunnah, dan pemahaman para sahabat Nabi ﷺ.

Jangan terkecoh dengan mayoritas, karena kebenaran tidak diukur dengan jumlah. Islam telah mengajarkan bahwa sekalipun sedikit, selama berada di atas kebenaran, itulah jama’ah.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan kita hamba-hamba yang istiqamah bersama jama’ah yang lurus, dijauhkan dari perpecahan, dan dimasukkan ke dalam surga-Nya yang mulia. Aamiin.

__________________________________________ 

Penulis: Tim JibrilRadio.com

Sumber: Kajian Ustadz Ustadz Khalid Basalamah
https://www.youtube.com/watch?v=xN059Qv3b7I

https://www.youtube.com/@JibrilRadio
Yuk Support Operational Jibril Radio: BSI 717 925 7437
Konfirmasi: Email: jibrilradio@gmail.com 

0 Komentar