Rahasia Rezeki Menurut Islam

Rahasia Rezeki Menurut Islam

Jibril Radio
- Rezeki adalah topik yang tak pernah habis dibahas dalam kehidupan seorang Muslim. Banyak orang sibuk mengejar rezeki, tapi tak sedikit yang lupa memahami hakikat rezeki itu sendiri. Apakah rezeki hanya sebatas uang dan harta? Ataukah ada yang lebih luas dari itu? Dalam sebuah kajian yang mendalam, Ustadz Dr. Firanda Andirja menjelaskan 10 konsep penting tentang rezeki dalam Islam. Artikel ini merangkum poin-poin penting tersebut, dipadukan dengan dalil dari Al-Qur'an dan hadits, serta disajikan dengan gaya yang ringan dan mudah dipahami.

Hakikat Allah sebagai Pemberi Rezeki

1. Allah adalah Ar-Razzaq (Maha Pemberi Rezeki)

Allah adalah satu-satunya sumber rezeki bagi seluruh makhluk. Dalam Al-Qur'an disebutkan:

"Sesungguhnya Allah, Dialah Maha Pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh." (QS. Adz-Dzariyat: 58)

Setiap makhluk, dari manusia hingga hewan terkecil, mendapatkan rezekinya karena kasih sayang dan kekuasaan Allah.

2. Perbendaharaan Allah Tidak Terbatas

Allah bisa memberi rezeki tanpa batas dan tanpa berkurang sedikit pun dari kekayaan-Nya. Dalam sebuah hadits Qudsi, Allah berfirman:

"Wahai hamba-Ku, seandainya orang pertama hingga orang terakhir dari kalian, manusia dan jin, semuanya berdiri di satu tempat dan meminta kepada-Ku, lalu Aku beri semuanya, tidak akan berkurang dari apa yang ada pada-Ku kecuali seperti jarum yang dicelupkan ke laut." (HR. Muslim)

3. Ada Hikmah di Balik Pembagian Rezeki

Mengapa ada yang kaya dan ada yang miskin? Karena Allah membagi rezeki dengan hikmah-Nya:

"Apakah mereka yang membagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain dalam derajat..." (QS. Az-Zukhruf: 32)

Kadang kekayaan bisa membawa seseorang kepada kesombongan dan lupa diri, itulah sebabnya Allah mengatur rezeki sesuai kebutuhan dan ujian masing-masing.

Jenis dan Sifat Rezeki

1. Rezeki Tidak Hanya di Dunia

Rezeki tidak terbatas pada dunia saja, tetapi juga ada di alam kubur dan di akhirat:

"Dan berikanlah kepada mereka perumpamaan dua orang lelaki: Kami jadikan bagi salah seorang di antara keduanya dua buah kebun anggur..." (QS. Al-Kahfi: 32) - Kisah ini mengingatkan bahwa rezeki dunia tidaklah abadi.

Rezeki akhirat adalah yang kekal, dan inilah yang semestinya lebih kita kejar.

2. Rezeki Bukan Hanya Materi

Rezeki itu luas. Ia bukan hanya uang atau kekayaan. Kesehatan, ketenangan, pasangan yang saleh/shalihah, anak-anak yang berbakti, semuanya adalah rezeki yang tak ternilai harganya. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Barangsiapa di pagi hari merasa aman pada dirinya, sehat badannya, dan memiliki makanan untuk hari itu, maka seakan-akan dunia telah dikumpulkan baginya." (HR. Tirmidzi)

3. Rezeki Ada yang Halal dan Haram

Setiap orang sudah ditentukan rezekinya. Namun, cara mendapatkan rezeki tersebut bisa halal atau haram. Nabi bersabda:

"Sesungguhnya tidak akan mati seseorang sampai dia menyempurnakan rezekinya, walaupun lambat datangnya. Maka bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah dalam mencari (rezeki)." (HR. Ibnu Majah)

Mencari yang halal mendatangkan berkah, sementara yang haram membawa murka dan kebinasaan.

4. Banyaknya Rezeki Bukan Tanda Cinta Allah

Jangan salah sangka bahwa kekayaan berarti Allah cinta. Fir'aun, Qarun, dan banyak orang kafir diberi rezeki berlimpah, tapi itu bukan tanda cinta Allah. Justru terkadang harta yang banyak adalah istidraj (penangguhan siksa).

"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang diberikan kepada mereka, Kami pun membuka semua pintu kesenangan untuk mereka..." (QS. Al-An'am: 44)

Cara Kerja Rezeki dan Usaha Manusia

1. Semua Rezeki Telah Ditakdirkan dan Dijamin

Allah sudah menjamin rezeki setiap makhluk:

"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya..." (QS. Hud: 6)

Bahkan burung yang keluar pagi dalam keadaan lapar, kembali dalam keadaan kenyang.

2. Kewajiban Berusaha Meskipun Rezeki Telah Dijamin

Walaupun rezeki dijamin, bukan berarti kita boleh bermalas-malasan. Nabi SAW bersabda:

"Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung: pergi pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore dalam keadaan kenyang." (HR. Tirmidzi)

Burung saja terbang, bukan diam di sarang. Artinya, usaha tetap wajib.

3. Ada Sebab-Sebab Syar'i untuk Mendatangkan Rezeki

Beberapa amalan yang bisa membuka pintu rezeki antara lain:

  • Silaturahmi: "Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi." (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Menanggung Penuntut Ilmu: Mendukung dakwah dan pendidikan agama membuka jalan keberkahan.

  • Tawakkal kepada Allah: Semakin kuat tawakkal, semakin terbuka pintu rezeki.

Memahami konsep rezeki dalam Islam akan membebaskan kita dari rasa cemas berlebihan dan membuka pintu-pintu keberkahan. Rezeki itu bukan hanya uang, bukan pula tergantung pada usaha semata, tapi adalah pemberian dari Allah yang dibarengi dengan hikmah-Nya. Tugas kita adalah bertakwa, berusaha sekuat tenaga, menjaga kehalalan, dan senantiasa berdoa serta bertawakkal. Semoga Allah memberi kita rezeki yang halal, berkah, dan bermanfaat, baik di dunia maupun di akhirat. Aamiin.


Penulis: Tim JibrilRadio.com
Sumber: Kajian Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A
https://www.youtube.com/watch?v=E7sbHeSiHZk&t=481s

https://www.youtube.com/@JibrilRadio
Yuk Support Operational Jibril Radio: BSI 717 925 7437
Konfirmasi: Email: jibrilradio@gmail.com 

0 Komentar