Jibril Radio - Setiap kali Ramadhan tiba, hati kita terasa lebih damai. Udara terasa lebih sejuk, dan suasana berubah menjadi lebih tenang. Tapi tahukah kamu? Lebih dari itu, ada keutamaan luar biasa yang Allah janjikan bagi orang yang menjalani ibadah puasa dengan ikhlas dan penuh keimanan. Salah satu keutamaan terbesar adalah ampunan dosa-dosa.
Puasa: Jalan Penghapus Dosa
Terdapat nasihat indah dari Asy-Syaikh Ibn Utsaimin rahimahullah yang mengatakan:
“Hendaklah orang yang berpuasa memuji Rabbnya atas nikmatnya puasa, karena puasa merupakan sebab diampuninya dosa-dosa, dihapusnya kesalahan-kesalahan, dan diangkatnya derajat.”
(Majalis Syahri Ramadhan, hal. 79)
Masya Allah.. Betapa besar ganjaran dari ibadah yang seringkali kita jalani setiap tahun ini. Tidak hanya menahan lapar dan dahaga, ternyata puasa memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa — ia menjadi sebab ampunan dari Allah, bahkan menjadi jalan terangkatnya derajat kita di sisi-Nya.
Dalil dari Hadits Shahih: Ampunan Dosa Bagi yang Berpuasa
Tidak hanya dari perkataan ulama, Rasulullah ï·º sendiri telah menyampaikan kabar gembira bagi orang-orang yang berpuasa:
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
(HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760)
Lihatlah, betapa kasih sayang Allah begitu luas. Hanya dengan berpuasa dengan niat yang benar — bukan karena ikut-ikutan, bukan karena budaya, tapi karena iman dan berharap pahala, Allah akan mengampuni dosa-dosa kita yang telah lalu.
Bayangkan kalau setiap tahun kita menjalani Ramadhan dengan sungguh-sungguh… artinya kita terus mendapat kesempatan menghapus lembaran dosa masa lalu dan memulai lembaran baru yang lebih bersih.
Puasa Bukan Sekadar Menahan Lapar
Sayangnya, tidak sedikit dari kita yang hanya menjadikan puasa sebagai ritual tahunan tanpa memahami makna terdalamnya. Rasulullah ï·º mengingatkan:
“Banyak orang yang berpuasa, namun tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan haus.”
(HR. Ibnu Majah no. 1690)
Ini adalah peringatan agar kita jangan hanya menjadikan puasa sebagai formalitas. Jangan hanya menahan lapar, tapi tetap memfitnah, bergosip, bermalas-malasan dari shalat, atau menyakiti hati orang lain.
Padahal, puasa adalah latihan spiritual yang menyeluruh — dari pengendalian hawa nafsu, menjaga lisan, memperbanyak ibadah, hingga melatih keikhlasan dan sabar.
Derajat Diangkat, Hati Diteguhkan
Selain pengampunan dosa, Ibn Utsaimin juga menyebutkan bahwa puasa menjadi sebab diangkatnya derajat seseorang. Ini sejalan dengan sabda Nabi ï·º:
“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang disebut Ar-Rayyan. Tidak ada yang masuk melaluinya kecuali orang-orang yang berpuasa…”
(HR. Bukhari no. 1896, Muslim no. 1152)
Betapa mulianya orang yang ikhlas dalam berpuasa hingga disediakan pintu khusus di surga. Ini menjadi isyarat bahwa derajat orang yang berpuasa sangat tinggi di sisi Allah.
Maka jangan remehkan amal ini. Meski terlihat “sederhana”, ternyata pengaruhnya sangat dalam — baik di dunia maupun akhirat.
Tips Menjadikan Puasa Lebih Bermakna dan Penuh Ampunan
Agar puasa kita tidak hanya menjadi formalitas, berikut beberapa tips agar puasa menjadi sebab diampuninya dosa dan diterima di sisi Allah:
1. Luruskan Niat Sejak Awal
Pastikan puasa yang kita jalani diniatkan karena Allah, bukan karena tradisi atau ikut-ikutan. Sebab niat adalah fondasi utama amal.
2. Perbanyak Tilawah Al-Qur’an
Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an. Jadikan puasa lebih bermakna dengan memperbanyak membaca dan mentadabburi Al-Qur’an setiap hari.
3. Jaga Lisan dan Perilaku
Hindari ghibah, fitnah, ucapan kasar, dan hal-hal yang sia-sia. Rasulullah ï·º menyebutkan bahwa itu bisa menghapus pahala puasa.
4. Berdoa Saat Berbuka
Jangan lewatkan momen mustajab doa saat berbuka puasa. Perbanyak permintaan ampunan, kebaikan dunia dan akhirat.
5. Tingkatkan Sedekah dan Amal Sosial
Rasulullah ï·º adalah orang yang paling dermawan, dan kedermawanannya meningkat di bulan Ramadhan (HR. Bukhari).
6. Shalat Malam dan I’tikaf
Manfaatkan malam Ramadhan dengan qiyamullail atau shalat tarawih, serta momen i’tikaf di sepuluh malam terakhir.
Saudaraku, Ramadhan bukan sekadar bulan ibadah. Ia adalah momen emas pembersihan diri, penghapus dosa, peninggi derajat, dan ladang pahala yang sangat luas.
Jangan sia-siakan setiap detiknya hanya untuk rutinitas kosong. Jadikan puasa sebagai sarana taqarrub ilallah, agar dosa-dosa kita dihapus dan hidup kita menjadi lebih diberkahi.
Mari kita berdoa seperti yang diajarkan Rasulullah ï·º:
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni”
(Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan mencintai maaf, maka maafkanlah aku)
(HR. Tirmidzi no. 3513)
Semoga Ramadhan kali ini menjadi Ramadhan terbaik dalam hidup kita. Aamiin.
---------------------------------------------
Video Kajian: Amalan Terbaik di Bulan Ramadhan
0 Komentar