Apa Itu Karomah dan Siapa yang Layak Mendapatkannya?
Jibril Radio - Karomah adalah kejadian luar biasa yang Allah berikan kepada wali-wali-Nya yang shalih. Namun, tidak semua orang yang mengaku memiliki karomah benar-benar mendapatkannya dari Allah. Dalam Islam, wali Allah adalah mereka yang bertakwa, taat kepada syariat, serta menjalankan shalat dan ibadah lainnya secara konsisten.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa karomah telah ada sejak sebelum diutusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan akan tetap ada hingga hari kiamat. Namun, karomah hanya terjadi pada seorang wali yang shalih, bukan sembarang orang.
“Jika orang yang terjadi karomah pada dirinya kita ketahui ia adalah orang yang lurus agamanya, menjalankan hak-hak Allah, dan menjalankan hak-hak hamba, maka kita ketahui itu adalah karomah.” (Liqaa Baabil Maftuh, 8/8)
Namun, bagaimana jika seseorang mengaku memiliki karomah tetapi tidak menjalankan kewajiban agama, bahkan tidak shalat? Maka sudah jelas, itu bukan karomah, melainkan tipu daya setan.
Shalat: Tolak Ukur Keimanan dan Ketaatan
Shalat adalah pilar utama dalam Islam. Tidak ada seorang pun yang bisa mengaku sebagai wali Allah jika ia tidak menjalankan shalat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat, barang siapa yang meninggalkannya maka sungguh ia telah kafir.” (HR. Tirmidzi, no. 2621; An-Nasa’i, no. 463; Ibnu Majah, no. 1079)
Hadis ini menunjukkan bahwa shalat bukan sekadar ibadah, tetapi pembeda antara seorang muslim dan kafir. Jika ada seseorang yang mengaku memiliki karomah, tetapi ia tidak shalat, maka ia bukan wali Allah, melainkan wali setan.
Ciri-Ciri Wali Allah dalam Al-Qur’an
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan siapa wali-wali-Nya dalam Al-Qur’an:
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada ketakutan pada mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (QS. Yunus: 62-63)
Dari ayat ini, ada dua syarat utama seseorang bisa disebut wali Allah:
Beriman kepada Allah dengan benar.
Bertakwa dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Orang yang tidak shalat jelas tidak memenuhi dua syarat ini, karena meninggalkan shalat adalah dosa besar dan termasuk dalam sifat orang-orang yang tidak bertakwa.
Tipu Daya Setan dalam Bentuk Karomah Palsu
Dalam sejarah Islam, banyak orang yang mengaku sebagai wali tetapi sebenarnya mereka adalah dukun atau penyembah setan. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah juga mengatakan:
“Jika karomah tersebut terjadi pada seorang dukun, yaitu orang yang tidak lurus agamanya, maka kita ketahui ia adalah dari setan. Setan terkadang membantu manusia untuk melancarkan tujuan-tujuan setan.” (Liqaa Baabil Maftuh, 8/8)
Ini adalah peringatan agar kita tidak tertipu dengan orang-orang yang mengaku memiliki kemampuan luar biasa tetapi tidak menjalankan syariat Islam. Setan bisa memberikan kekuatan supranatural kepada manusia sebagai bentuk ujian dan penyimpangan.
Bukti dari Hadis Nabi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan tentang orang-orang seperti ini:
“Akan ada di akhir zaman dajjal-dajjal pendusta yang membawa keajaiban dan mengaku nabi, padahal aku adalah penutup para nabi, tidak ada nabi setelahku.” (HR. Ahmad, no. 9455)
Hadis ini menunjukkan bahwa akan ada orang-orang yang menipu manusia dengan mengaku wali atau bahkan nabi, padahal mereka hanya diperalat oleh setan.
Bagaimana Membedakan Karomah Asli dan Palsu?
Untuk mengetahui apakah seseorang benar-benar mendapatkan karomah atau hanya tipu daya setan, perhatikan hal berikut:
Apakah ia istiqamah dalam menjalankan syariat Islam?
Wali Allah pasti menjalankan shalat, puasa, zakat, dan ibadah lainnya dengan baik.
Apakah ia mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?
Orang yang mengaku memiliki karomah tetapi amalan dan ucapannya bertentangan dengan Al-Qur’an dan hadis, maka ia bukan wali Allah.
Apakah ia memiliki akhlak yang baik?
Wali Allah memiliki akhlak yang mulia, bukan sombong atau suka mencari popularitas.
Apakah ia mendapatkan ‘karomah’ setelah bersekutu dengan jin atau setan?
Jika seseorang mengaku bisa menyembuhkan orang, meramal masa depan, atau melakukan hal-hal luar biasa tetapi meminta bantuan jin, maka itu bukan karomah, melainkan sihir.
Jangan Mudah Percaya dengan Pengakuan Karomah
Islam sudah memberikan pedoman yang jelas tentang siapa wali Allah dan bagaimana mengenali mereka. Orang yang tidak shalat, tidak menjalankan syariat Islam, tetapi mengaku memiliki karomah, jelas bukan wali Allah, melainkan wali setan.
Kita harus berhati-hati agar tidak tertipu oleh orang-orang yang mengaku memiliki kemampuan luar biasa tetapi tidak menjalankan agama dengan benar. Kembalilah kepada Al-Qur’an dan sunnah untuk mengetahui siapa yang benar-benar dekat dengan Allah.
Sebagai penutup, marilah kita renungkan firman Allah:
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thaha: 124)
Semoga kita selalu diberi petunjuk oleh Allah dan terhindar dari kesesatan. Aamiin.
---------------------------------------------------------------------------------------
Simak video kajian sunnah:
- Bersabarlah ditengah ujian
- Masih seretkah rezekimu? tips mendatangkan keberkahan
- Terlalu sibuk dengan urusan orang lain
- Persahabatan yang abadi
- Detik-detik wafatnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam
- Dampak buruk cinta dunia
- Belajar bersyukur yang benar
- Mengapa Allah memberi ujian kepada kita
- Canda dan tawa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam
- Kisah menakjubkan tentang tawakal
- Ternyata itulah yang terbaik bagimu
- Beriman kepada hari akhir
- Inilah penyebabnya Allah berpaling dari hambanya
- Siapakah Imam Syafi'i
- Kesombongan yang membinasakan
- Poligami impian para lelaki tapi bikin puyeng?
- Anak seperti lembaran putih
- Jadilah orang pemaaf
- Tujuan Allah menciptakan manusia
- Bagaimana agar jiwa ini bersih?
- 3 tingkatan agama
- Berbakti kepada orang tua
- Jiwa yang Gundah
0 Komentar